Artikel ini adalah panduan atau tutorial tentang cara membuat blog dengan menggunakan WordPress Theme Gratis. Ada dua wordpress blog theme gratis populer yang akan dibahas di artikel ini.
Jika Anda belum tahu apa itu blog dan apa manfaatnya untuk bisnis Anda, silakan baca artikel “Strategi Blogging – 7 Keuntungan Melakukan Blogging untuk Bisnis Anda“
Saya sebetulnya bukan penggemar Theme Gratis terutama untuk website/blog untuk keperluan bisnis atau yang bakal digunakan untuk jangka panjang. Alasannya sudah dijelaskan di bagian akhir artikel Apa itu WordPress Themes.
Dulunya waktu awal-awal belajar WordPress memang saya sering pakai theme gratis, tetapi pengalaman saya mengajarkan theme wordpress yang gratis seringkali tidak diupdate oleh pembuatnya.
Hal ini seringkali menjadi masalah saat WordPress mengeluarkan update (yang mana sering terjadi) dan terjadi konflik dengan theme gratis yang saya gunakan. Namanya juga Gratis, ya gak ada hal lain yang bisa dilakukan selain menunggu 🙁
Selain itu, jika ada kesulitan, bug atau problem di theme, sulit sekali menghubungi dan meminta pembuat theme memperbaikinya.
Berbeda dengan premium theme (yang berbayar), pembuatnya akan selalu berusaha terus melakukan update, perbaikan dan pengembangan karena itulah cara mereka menghasilkan uang. Oleh sebab itu, saya akhirnya sejak beberapa tahun yang lalu, sudah jarang menggunakan theme gratis.
Tetapi di artikel kali ini saya tetap akan menjelaskan cara membuat blog dengan theme gratis karena saya tahu kadang budget Anda terbatas, atau kadang karena Anda masih belajar sehingga belum mau beli theme.
Untuk mencari Free WordPress Theme, ada banyak caranya. Anda bisa search di Google dengan mengetikkan “free wordpress theme” keluarnya bakal banyak banget, malah bingung sehingga saya tidak sarankan mencari dengan cara seperti itu.
Saya lebih sarankan Anda mencari theme yang spesifik dengan kebutuhan Anda. Misalkan Anda mau membuat blog untuk travelling, maka Anda bisa search di Google dengan mengetikkan “free wordpress travel theme” maka akan muncul seperti berikut:
Lebih mudah bukan untuk menemukan yang Anda cari? 🙂
Cara lain yang juga sering saya gunakan untuk mencari wordpress theme gratis adalah seperti yang dijelaskan Ronny di artikel Apa itu WordPress Themes yaitu lewat WordPress Repository / Library, yang juga bisa Anda lihat di link https://wordpress.org/themes/browse/popular/.
Saya biasa memang cari yang popular dengan pertimbangan, biasanya kalau popular, kemungkinan lebih besar theme akan rutin diupdate oleh pembuat theme nya (walaupun tidak selalu he..he..).
PENTING: Memilih WordPress Theme yang ‘tepat’ dari ribuan theme yang ada seringkali merupakan hal yang sangat sulit dilakukan.
Oleh sebab itu, dari pengalaman saya, jangan terlalu lama menghabiskan waktu untuk memilih theme yang ‘tepat’ karena kadang hanya dengan mencoba langsung theme, baru bisa tahu, sebuah theme itu bagus atau tidak, mudah atau tidak dan fleksibel atau tidak.
INGAT yang penting adalah konten dari blog Anda. Anda perlu spend waktu lebih banyak membuat konten (isi blog) dibanding memilih theme 🙂
Setiap theme punya cara setting atau konfigurasi yang berbeda-beda, jadi sulit bagi saya untuk menjelaskannya kalau tidak ditentukan themenya.
Nah untuk keperluan kelancaran pembelajaran ini, saya tentukan saja ya WordPress Theme Gratis yang akan digunakan di tutorial membuat blog ini yaitu Sparkling dan Olsen Light.
Saya menemukan dua theme ini dari WordPress Repository/Library di bagian theme yang popular. Saya lihat layoutnya sederhana dan cocok buat blog.
Yang Sparkling (lihat demo site) saya lihat lebih formal dan tegas sehingga cocok untuk blog company atau personal blog untuk pria. Sedangkan yang Olsen Light (lihat demo site) tampak lebih feminim sehingga cocok untuk personal blog atau theme untuk para wanita. Itu cuma pendapat saya, terserah Anda 🙂
Sekali lagi, ini cuma contoh pilihan theme saya agar memudahkan saya menjelaskan di tutorial ini. Setelah Anda mengerti konsep mengatur setting sebuah theme, Anda bisa lakukan sendiri di theme pilihan Anda sendiri, cara dan menunya seringkali berbeda.
Setelah menentukan pilihan theme, untuk memudahkan proses pengaturan layout dan setting theme pilihan Anda, langkah pertama yang saya sarankan untuk dilakukan adalah mengisi blog dengan beberapa post dan page.
Cukup sulit mengatur layout, header, sidebar dan lain-lain saat blog Anda masih kosong melompong, mau diatur apapun juga gak kelihatan hasilnya 🙂
Nah kalau Anda sudah punya artikel atau blog post dari wordpress lain, blogspot atau platform lain, Anda bisa melakukan Export dari blog sumber, lalu di-Import ke blog baru Anda.
Cara melakukan import melalui menu Tools, lalu pilih Import dan pilih sumber blog Anda. Kalau pilih WordPress, kalau Anda belum punya, akan diminta untuk install plugin Importer.
Selain mengisi dengan beberapa blog post (artikel dll), ada beberapa Page (halaman) yang wajib ada di sebuah blog yaitu:
Saya akan mulai dulu membahas theme Olsen Light. Pembuat theme Olsen Light adalah CSS Igniter yang merupakan developer wordpress theme yang cukup banyak hasil karyanya.
Salah satu hal penting yang selalu saya cari, saat mau mulai memakai sebuah theme adalah dokumentasi atau documentation yaitu panduan yang dibuat oleh pembuat theme tentang bagaimana cara melakukan setting dan konfigurasi theme tersebut. P
embuat theme yang bagus selalu memberikan penjelasan tentang hal ini (saya biasa malas pakai theme yang tidak ada dokumentasinya).
Untuk Olsen Light, Anda bisa lihat demo site dan dokumentasinya di link berikut:
Saya tidak membahas cara install theme lagi karena memang sudah dijelaskan di artikel Apa itu WordPress Themes. Saya akan langsung menunjukkan apa dan bagaimana melakukan setting dan konfigurasi di theme ini.
Kalau Anda membaca Dokumentasi Olsen Light, maka bisa diketahui bahwa pembuat theme mengarahkan perubahan setting theme ini melalui fitur standard WordPress yaitu Customizer yang bisa diakses melalui menu Appearance, pilh Customize sehingga akan tampak seperti screenshot berikut:
Kelebihan dari menggunakan Customizer ini adalah semua perubahan setting yang Anda lakukan, akan langsung tampak di bagian preview sebelah kanan.
Jadi silakan dicoba-coba dan eksperimen. Selama belum di save maka perubahan belum disimpan.
Saya akan membahas beberapa setting yang bisa Anda lakukan di Olsen Light ini yaitu:
Header Options dimana Anda bisa mengatur apakah ingin menampilkan icon Social Media di bagian Header.
Menus dimana Anda mengatur menu apa yang muncul di menu bagian atas dan menu di bagian footer (ada 2 lokasi menu)
Site Identity dimana Anda bisa mengatur judul/title blog Anda, tagline, logo (teks/image), logo footer dan site icon.
Widgets dimana Anda bisa menentukan widget apa yang ditampilkan di sidebar dan widget di footer. Jadi sebagai contoh untuk sidebar, biasanya Anda ingin menampilkan artikel terbaru, artikel populer, kategori artikel, search box dan lain-lain.
Social Networks dimana Anda bisa memasukkan URL dari social media yang Anda gunakan sehingga nanti akan tampil di bagian atas / header.
Footer Options hanya menentukan apakah Anda ingin menampilkan logo dan icon social media yang Anda gunakan.
Static Front Page dimana Anda menentukan apa yang akan ditampilkan di halaman paling depan. Apakah artikel terbaru atau halaman tertentu.
Dari pilihan yang ada di Customizer dari Olsen Light, dapat diketahui ada cukup banyak hal dan setting yang tidak bisa diatur atau diubah.
Contohnya seperti letak sidebar tidak bisa diubah dari sebelah kanan ke sebelah kiri. Font dan ukurannya juga tidak bisa diubah dan masih banyak lagi.
Jika ingin bisa mengubah setting theme lebih banyak, tampaknya developer theme mengarahkan untuk membeli versi Pro 🙂
Ini sebenarnya sebuah strategi yang cukup umum dilakukan oleh pembuat theme, membuat versi sederhana (lite/light) dan versi lengkap (premium/pro) sehingga orang yang perlu sederhana pakai yang light saja, tapi yang butuh fitur lebih lengkap, ya beli ya pro 🙂
Berita baiknya, kami merupakan member berbayar dari CSS Igniter sehingga kami punya theme Olsen versi Pro. Lihat perbandingan Olsen Light vs Olsen Pro.
Kami ada memberikan theme Olsen Pro pada Anda secara GRATIS sebagai BONUS jika Anda membeli web hosting yang kami rekomendasikan melalui link BBI.
Selain pengaturan setting theme seperti header, layout, font dll, biasanya yang unik dari setiap theme adalah widget khusus yang disediakan oleh theme tersebut.
Di Dokumentasi Olsen Light dijelaskan bahwa ada disediakan 3 custom widget dari Olsen Light yaitu About Me, Latest Posts dan Social Icons.
Biasanya custom widget yang disediakan oleh theme akan membantu tampilan blog Anda berbeda dari blog wordpress normalnya.
Contohnya untuk widget standard Recent Posts dibanding Theme – Latest Posts dari Olsen Light berikut ini.
Widget Recent Posts Standard
Widget Latest Posts Olsen Light
Custom Widget About Me yang disediakan Olsen Light juga bagus digunakan sehingga blog Anda unik dengan menampilkan foto dan profile Anda di bagian Sidebar seperti contoh berikut.
Sebaiknya di widget About Me diatas, pada bagian teks nya di-link ke halaman About Me atau About Us seperti yang saya sebutkan wajib ada di sebuah blog. Sehingga visitor blog yang ingin tahu lebih lanjut tentang Anda, bisa membacanya di halaman About Me.
Dari Dokumentasi Olsen Light bagian akhir, Anda juga mendapatkan informasi tentang plugin-plugin bisa digunakan untuk theme ini seperti:
Selain itu informasi berharga lainnya adalah ukuran image yang digunakan oleh theme Olsen Light yaitu:
Itulah cara melakukan setting dan konfigurasi dari theme Olsen Light. Seperti yang saya jelaskan di awal, setiap theme memiliki cara setting dan konfigurasi yang berbeda-beda.
Bahkan theme yang sama pun, versi light/gratis bisa berbeda setting/konfigurasi di versi premium/berbayar. Contohnya seperti yang bisa dibaca di Dokumentasi Olsen Pro, setting yang bisa dilakukan di theme Olsen Pro (versi premium berbayar) lebih banyak daripada di Olsen Light.
INGAT: Kami akan memberikan wordpress theme Olsen Pro secara GRATIS sebagai BONUS jika Anda membeli web hosting yang kami rekomendasikan melalui link BBI. Lihat perbandingan Olsen Light vs Olsen Pro.
Untuk Sparkling, Anda bisa lihat demo site dan dokumentasinya di link berikut:
Dari mempelajari dokumentasi theme ini, tampak bahwa ada lebih banyak hal yang bisa diatur di theme Sparkling ini, seperti yang bisa Anda lihat dari daftar isinya berikut ini:
Dan mirip seperti penjelasan theme Olsen Light sebelumnya, banyak setting dan konfigurasi theme Sparkling ini dilakukan melalui Customizer yang bisa diakses melalui menu Appearance, pilh Customize.
Hanya saja, seperti yang tampak di screenshot berikut ini, saat Anda masuk ke Customizer, masih ada sub menu Sparkling Options dimana ada banyak setting lagi yang bisa Anda atur seperti slider, font, header, layout dll.
Saya tidak akan membahas satu per satu dari setting yang bisa dilakukan di theme Sparkling karena memang sudah dijelaskan secara lengkap di Dokumentasi Sparkling.
Yang pasti urutan yang biasa saya lakukan adalah:
Ok kira-kira itulah yang bisa saya jelaskan tentang proses pengaturan setting atau konfigurasi dua theme gratis diatas.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan cara membuat blog dengan wordpress adalaha melalui proses sebagai berikut:
Di artikel berikutnya, saya akan membahas Premium WordPress Theme TERBAIK saat ini (digunakan oleh ribuan pebisnis online di seluruh dunia) yang menjadi pilihan saya, klien saya dan yang juga BBI gunakan di hampir semua website kami saat ini.
Apa kelebihannya, mengapa kami menggunakan dan merekomendasikannya, tunggu dan baca artikel selanjutnya.
Semoga apa yang dibahas di artikel ini bermanfaat bagi Anda.
Sukses Besar untuk Anda,
Sukarto Sudjono
PS: Jika Anda suka atau merasa artikel ini bermanfaat, tolong SHARE melalui tombol Social Media (Facebook, Twitter, Google+ atau Linkedin) yang kami sediakan. Terimakasih 🙂
Anda juga bisa memberikan komentar atau pertanyaan tentang artikel diatas. Saya berusaha membaca setiap komentar dan menjawab pertanyaan yang masuk.