Tiga Kekurangan Affiliate Marketing

By Sukarto Sudjono

Affiliate Marketing adalah sebuah model bisnis yang menarik bagi banyak orang yang baru terjun di bidang internet marketing dan bisnis online.

Anda bisa baca artikel populer kami Apa itu Affiliate Marketing jika Anda belum tahu tentang model bisnis ini. Singkatnya Anda jadi Makelar Online 🙂 Anda jual atau promosikan produk/jasa orang atau perusahaan lain, saat terjadi penjualan/conversion, Anda dapat komisi. Jadi sederhana saja 🙂

Ada banyak kelebihan dari affiliate marketing (total ada 17 kelebihan) sehingga saat awal terjun ke internet marketing, model bisnis ini pula yang menjadi pilihan saya. Salah satu sebab utama adalah karena saat itu saya belum punya produk sendiri.

Menjadi Affiliate Marketer memang memudahkan Anda bisa menjual sesuatu tanpa harus membuat atau memiliki produk sendiri yang seringkali merupakan tantangan bagi orang yang baru mulai.

Sampai saat ini ada banyak sekali orang Indonesia yang sukses di dunia affiliate marketing, income ribuan dollar per bulan, bukan sesuatu yang mengejutkan saat ini.

Nah walaupun affiliate marketing tampaknya seperti sebuah model bisnis idaman (tidak perlu buat produk sendiri, tidak perlu urus administrasi, customer dll) tetapi sebenarnya affiliate marketing juga memiliki kekurangan dan kelemahan, itulah yang akan saya bahas di artikel ini yaitu tiga kekurangan affiliate marketing.

Kekurangan Pertama: Income Anda Bergantung pada Pihak Lain

stacked-peoplestacked-peopleSaat Anda menjadi seorang affiliate marketer, Anda mempromosikan produk atau jasa milik orang lain. Biasanya ada proses registrasi dimana Anda pada prinsipnya harus setuju dengan aturan main  yang ditentukan.

Nah misalkan saja, Anda mempromosikan produk dari merchant A, dimana Anda sudah membuat website yang mempromosikan produk dari si A. Lalu Anda juga berupaya keras menggunakan berbagai strategi traffic yang mendatangkan cukup banyak visitor ke website merchant A sehingga terjadi penjualan.

Anda mulai menikmati hasil kerja Anda dengan memperoleh komisi secara rutin tiap bulannya dari si merchant A.

Tetapi suatu saat, mungkin saja merchant A berubah pikiran dimana mereka ingin harga produk mereka lebih kompetitif sehingga harus mengurangi cost/biaya. Salah satunya yang dilakukan mungkin adalah menurunkan komisi affiliate atau malah menghapus sistem affiliate.

Jika itu yang terjadi, maka income Anda akan langsung Terjun Bebas dan segala upaya Anda sebelumnya untuk mempromosikan merchant A menjadi sia-sia.

Apalagi di industri CPA atau CPL (merupakan cabang dari Affiliate Marketing) dimana Anda hanya perlu memberikan prospek ke perusahaan dan Anda sudah dapat komisi (prospek tidak perlu membeli sesuatu, contohnya industri asuransi, kredit dll).

Perusahaan seperti ini biasanya cuma membutuhkan banyak prospek dalam periode waktu sementara (3-6 bulan), setelah itu mereka sudah stop dulu. Jadi Anda buat campaign yang mendatangkan hasil, siap-siap saja, tiba-tiba merchant/vendor yang Anda promosikan men-stop affiliate programnya.

Atau yang juga sering terjadi adalah si merchant atau perusahaan merubah aturan main atau Terms of Services (TOS) dan lalu meng-suspend atau mem-blok Anda sebagai affiliate (bahkan menghapus komisi Anda) karena melanggar TOS (yang Anda sendiri tidak jelas).

Semua hal diatas adalah sebuah hal lumrah yang terjadi di industri affiliate marketing. Inilah realitas yang harus Anda sadari bahwa di industri affiliate marketing, income Anda memang bergantung pihak lain.

Pihak merchant/vendor adalah yang menjadi pengambil keputusan terakhir dimana kita sebagai affiliate marketer relatif hanya bisa menerima, tanpa punya suara.

Kekurangan Kedua: Anda Tidak Membangun Sebuah Aset (Data Customer)

Setelah saya aktif sebagai affiliate marketer untuk beberapa waktu, saya akhirnya menyadari bahwa saya mendapat komisi dari visitor yang saya kirimkan ke website merchant dan akhirnya jadi customer mereka.

Tetapi saya sama sekali tidak memiliki data customer tersebut seperti siapa nama mereka, email mereka, apa yang mereka beli dan lain-lain.

Padahal di dunia bisnis, Anda harus menyadari bahwa aset yang paling berharga adalah Database Customer.

Usaha yang memiliki database customer akan membuat bisnis tersebut bisa berkembang untuk jangka panjang karena biasanya Anda bisa mempromosikan produk lain atau mendapatkan repeat order dari data customer yang sudah ada.

Jadi sebagai affiliate marketer yang hanya broker traffic (menyuplai traffic ke merchant) Anda tidak memiliki database customer yang bisa Anda gunakan untuk pengembangan bisnis Anda (kecuali Anda melakukan strategi List Building).

Kekurangan Ketiga: Anda Harus Bersaing dengan Affiliate Marketer Lain

Hal ketiga yang harus Anda sadari saat terjun ke affiliate marketing adalah Anda harus menghadapi persaingan dari affiliate marketer lain yang juga menjual atau mempromosikan produk/jasa yang sama.

Kata kuncinya disini adalah menjual produk yang sama. Sehingga relatif tidak ada bedanya antara Anda dengan orang lain. Agak berbeda situasinya, kalau menjadi Product Owner dimana Anda bisa membuat differensiasi atau perbedaan dengan produk pesaing.

Oleh sebab itulah, biasanya seorang affiliate marketer jarang mau sharing atau memberi-tahu sedang promosi barang apa, memberitahu detil websitenya atau detil dari iklan yang digunakan ke banyak orang. Mereka tahu semua hal tersebut bisa dijiplak dengan mudah. Barang yang dijual sama kok.

Hal ini kadang tidak disadari oleh orang yang belum berkecimpung di dunia affiliate marketing. Mereka pikir kok aneh gak mau cerita atau sharing. Sekarang Anda tahu alasannya 🙂

Akan berbeda ceritanya kalau Anda menjadi Product Owner atau Merchant, dimana Anda adalah pemilik sebuah produk maka Anda pasti akan berupaya untuk menceritakan ke semua orang tentang produk Anda.

Jadi itulah tiga kekurangan affiliate marketing yang saya sadari setelah menjalankannya beberapa waktu. Sehingga lalu saya mulai mencurahkan fokus dan energi untuk membuat produk sehingga bisa menjadi Product Vendor ataupun membangun bisnis online yang dalam prosesnya ada membangun aset berupa database customer seperti Bisnis Toko Online.

Sampai saat ini, saya tetap memiliki sumber income sangat lumayan sebagai affiliate, tetapi strateginya berbeda dengan yang dilakukan affiliate marketer pada umumnya yang hanya broker traffic. Tetapi itu sudah topik berbeda, saya akan menulisnya di artikel lain saja 🙂

Tetapi walaupun memiliki kekurangan, affiliate marketing akan tetap selalu menarik bagi banyak orang karena memang tidak perlu repot-repot membuat produk yang tentu jauh lebih kompleks, tidak perlu repot ngurusi administrasi dan customer (cukup banyak orang yang tidak suka mengurusi hal ini) seperti yang saya jelaskan di artikel 17 Kelebihan Affiliate Marketing.

Saya menceritakan 3 kekurangan affiliate marketing ini bukan untuk menjatuhkan potensi dari affiliate marketing, tetapi saya merasa harus jujur untuk memberikan realita yang ada.

Affiliate marketing menurut saya tetap bagus, juga sangat cocok untuk pemula di dunia internet marketing karena Anda akan belajar hal yang paling penting yaitu aspek promosi. Nanti dari sana, Anda bisa berkembang ke berbagai model bisnis lain.

Saya tahu banyak Alumni BBI  yang Sangat Sukses di dunia bisnis online sekarang ini, dulunya berasal dari belajar Affiliate Marketing di BBI. Dari mengerti pondasi penting, mereka akhirnya berkembang dan merambah banyak model bisnis lainnya.

Semoga insight ini bisa bermanfaat bagi Anda

[sc:cta-akhir-artikel]

 

Top