Untuk membuat sebuah website terdapat dua buah komponen penting yang harus Anda miliki yaitu Domain dan Hosting. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang seringkali tidak bisa membedakan antara apa itu domain dan apa itu hosting. Oleh karena itu saya menulis artikel ini untuk mengulas tuntas tentang domain dan hosting.
Secara singkat, nama domain adalah alamat dari sebuah website. Nama domain inilah yang akan digunakan oleh orang-orang untuk dapat mengunjungi website Anda, misalnya Facebook.com, Google.com, Wikipedia.org, BelajarBisnisInternet.com.
Sebenarnya domain ini adalah sebuah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat IP dari sebuah server komputer. Alamat IP sendiri merupakan sebuah susunan angka yang terdiri dari beberapa digit angka, misalnya alamat IP 66.220.156.68 (pada saat artikel ini dibuat) adalah alamat dari server komputer Facebook.com.
Anda bisa coba ketik 66.220.156.68 pada Address Bar di browser Anda, maka Anda pun akan masuk ke halaman Facebook.com. Nah, sekarang bisa Anda bayangkan seandainya tidak ada nama domain, maka berapa banyak angka dari alamat IP yang harus Anda ingat hanya untuk sekedar membuka website-website yang sering Anda akses.
Jadi fungsi dari nama domain adalah untuk mempermudah pengunjung dalam mengakses dan mengingat alamat website Anda. Selain itu, apabila sewaktu-waktu Anda harus mengubah alamat IP website Anda untuk keperluan tertentu (misalnya pindah server komputer), maka Anda tidak perlu susah-susah memberitahu ke pengunjung alamat IP baru Anda, karena yang mereka perlukan hanyalah sebuah nama domain untuk bisa akses ke website Anda.
Sebuah nama domain sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa bagian, yaitu:
Nah, Top Level Domain (TLD) sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Setiap TLD merupakan sebuah kode yang memiliki arti untuk mewakili isi dari sebuah website. Jadi dengan mengenal arti dari TLD Anda sudah bisa menebak tentang apa kira-kira isi sebuah website. Walaupun pada implementasinya terkadang TLD sebuah domain tidak sesuai dengan yang seharusnya, misalnya .org yang pada awalnya digunakan untuk kode website organisasi non profit namun akhirnya banyak digunakan oleh website-website komersial.
Berikut adalah beberapa jenis domain berdasarkan TLD yang sering kita jumpai.
Dikarenakan pertumbuhan website yang begitu cepat dan pesat, pada tahun 2014 ICANN merilis lebih dari 1.400 TLD baru yang mencakup berbagai macam kategori mulai dari teknologi, industri, hobi, dll. Sehingga jangan kaget apabila Anda menjumpai website dengan akhiran .online, .music, .pizza, .boutique, .camera, .ninja, .cooking, .fishing, .horse, dll.
Dari sekian juta nama domain yang tersebar di dunia maya, mungkin Anda bertanya siapa yang mengatur domain-domain tersebut? Kok bisa tidak ada website yang memiliki nama domain sama? Nah, itulah tugas dari ICANN.
ICANN adalah singkatan dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers, sebuah organisasi yang berkantor pusat di Marina Del Rey, California, US untuk mengatur dan mengawasi tentang nama domain.
ICANN hanya bertugas untuk mengatur dan mengeluarkan kebijakan tentang domain, namun TIDAK melayani pendaftaran sebuah domain. Apabila Anda ingin mendaftarkan/membeli sebuah nama domain bisa melalui registrar, yaitu perusahaan yang telah terakreditasi oleh ICANN sebagai tempat pendaftaran domain.
Ada banyak sekali registrar atau perusahaan yang menawarkan jasa pendaftaran domain, namun hanya sedikit perusahaan yang benar-benar kredible dan kompeten dalam menangani urusan domain, salah satunya adalah Namecheap.
Kami sangat merekomendasikan Anda untuk membeli domain di Namecheap, mengapa Namecheap dan bagaimana cara beli domainnya? Silahkan baca artikel berikut:
Khusus untuk Country Code TLD (ccTLD), ICANN melimpahkan wewenanya kepada masing-masing negara, di mana di Indonesia wewenang ini dipegang oleh PANDI.
PANDI adalah singkatan dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, di mana tugasnya mengatur seluruh domain dengan akhiran .id yang merupakan kode dari negara Indonesia, seperti .id, .co.id, .go.id, .web.id, .ac.id, dll.
Beberapa kali saya sempat menerima pertanyaan seperti ini, “Hans saya sudah beli domain, kok website saya belum bisa diakses ya?” Ya, tentu saja karena domain hanyalah salah satu komponen, masih ada komponen lain yang perlu Anda miliki yaitu Hosting.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa nama domain digunakan untuk mengidentifikasi alamat IP dari sebuah server komputer, nah server komputer ini ada di dalam sebuah Hosting.
Hosting adalah tempat untuk menyimpan data-data dari sebuah website agar dapat diakses melalui internet, data-data tersebut dapat berupa file, gambar, video, email, database, program, dll. Hosting untuk keperluan website sering juga disebut sebagai Web Hosting.
Memiliki/membeli sebuah nama domain ibarat Anda membeli sebuah papan nama toko. Di mana sebuah papan nama toko dapat Anda beli pada orang atau perusahaan yang menerima jasa pembuatan papan nama billboard, neon box, dll. Perusahaan pembuat papan nama ini ibarat dari registrar/tempat beli domain.
Lantas dengan hanya memiliki sebuah papan nama toko, apakah toko Anda sudah bisa langsung beroperasi? Tentu saja tidak, karena Anda masih perlu sebuah tempat untuk menyimpan dan memamerkan barang-barang yang Anda jual. Anda perlu sebuah tempat agar orang-orang bisa datang berkunjung untuk melihat-lihat dan membeli barang yang Anda jual.
Sehingga kemudian Anda memutuskan untuk menyewa sebuah kios yang ada di salah satu Mall. Anda mendekorasi kios Anda sedemikian rupa sehingga terlihat menarik dan berbeda dengan kios-kios lain yang ada di Mall tersebut. Anda juga memasang papan nama toko yang sudah Anda beli sebelumnya di bagian depan kios Anda. Nah, kios inilah ibarat dari website Anda. Sedangkan proses Anda memasang papan nama toko ibarat dari transfer DNS.
Sedangkan Manajemen Mall yang menyewakan kios-kios lengkap dengan berbagai infrastuktur yang diperlukan adalah ibarat dari perusahaan Web Hosting. Kios yang Anda sewa tentu memiliki fasilitas seperti ukuran tertentu (misal 3×3 meter), daya listrik, jaringan telepon, jaringan internet, AC, lampu penerangan, dll. Fasilitas kios ini ibarat dari fitur-fitur Hosting. Sedangkan gedung Mall yang dikelola oleh Manajemen Mall ibarat dari Komputer Server website Anda.
Jadi setelah Anda memiliki sebuah domain, langkah selanjutnya adalah meletakkan domain tersebut pada sebuah hosting, kemudian Anda bisa mulai membangun website Anda.
Perusahaan Web Hosting seperti apa yang sebaiknya Anda pilih? Temukan jawabannya pada artikel berikut:
Semoga bermanfaat, salam sukses selalu untuk kita semua,
Hans Richardo
PS: Jika Anda suka atau merasa artikel ini bermanfaat, tolong SHARE melalui tombol Social Media (Facebook, Twitter, Google+ atau Linkedin) yang kami sediakan.
Tak lupa, Anda juga bisa memberikan komentar atau pertanyaan Anda tentang isi artikel di bagian komentar berikut ini. Saya selalu menyempatkan membaca setiap komentar dan menjawab pertanyaan yang masuk.
Kedua hal tersebut, akan membantu saya tahu topik apa yang menarik bagi Anda sehingga saya bisa membuat artikel sejenis lebih banyak lagi. Terimakasih 🙂
Cara Beli Domain di Namecheap
RAHASIA Kalahkan Kompetitor dan Banjir Order Tiap Hari Di Marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak)
5 Tantangan Terbesar Mulai Jualan Di Marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak)
Ini Dia Alasan Mengapa Anda HARUS Jualan di Marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak)